Jangan Putus Asa, Rahmat Allah Selalu Ada

“Ketika Allah menciptakan ciptaan, Dia menulis kata-kata yang ditempatkan di tahta-Nya. Mereka berkata,” Rahmat saya akan menang atas amarah saya.” (HR Al-Bukhari)

SAUDARAKU,

Mengetahui bahwa rahmat Allah akan menang atas amarah-Nya adalah alasan untuk tidak pernah kehilangan harapan. Saat kita dikalahkan, kita harus ingat bahwa semuanya tidak pernah hilang.

Jika kamu pernah berpikir tidak ada gunanya hidup karena menemui jalan buntu, melakukan terlalu banyak kesalahan dan dikutuk, kamu sebenarnya menutup lautan pengampunan dan kesempatan kedua. Semuanya ada untuk diambil. Selama kita bernapas, jalan di depan bisa diisi dengan cahaya dan belas kasih.

BACA JUGA: Pesan dan Nasihat Abu Bakar, Luar Biasa Menggetarkan Jiwa

Saudaraku,

Jangan pernah berpikir bahwa sudah terlambat untuk berubah. Kesalahan kita, tidak peduli seberapa banyak atau seberapa besar, tidak pernah berada di luar rahmat Allah. Kita ini kecil dan tidak berarti, jadi bukan masalah besar bagi Allah untuk mengampuni. Allah senang mengampuni.

Hanya dengan belas kasihan-Nya kita bisa mencapai apa pun, dan itulah sebabnya kita tidak boleh terlalu kewalahan sampai putus asa oleh kekurangan kita sendiri. Ya, amarah-Nya ada di sana, tetapi belas kasihan-Nya lebih dekat.

Saudaraku,

Kita memperumit kisah hidup sendiri dengan berpikir berlebihan dan membuat asumsi tentang Allah. Terkadang, kita terburu-buru menilai diri sendiri alih-alih menyerahkan penilaian kepada Allah. Belas kasihan-Nya ada bagi mereka yang meminta. Hanya bersama Allah kita dapat menemukan penyelesaian, hanya bersama Dia kita dapat menemukan ketenangan.

Dengan ilmu, kita selalu ingat untuk berharap menjadi lebih baik dan terus berjuang. Ketika kita diganggu oleh pikiran kita kepada Allah, ketika kita tergoda untuk lari dari-Nya karena kita takut, kita harus mengingat kata-kata ini.

Sebagaimana Allah menyukai rahmat alih-alih amarah, demikian pula kita harus bercita-cita untuk memberikan teladan belas kasih dengan cara apapun yang kita bisa. Belas kasihan dan pengampunan lebih baik daripada kemarahan dan balas dendam.

BACA JUGA: Nasihat Penuh Hikmah dan Sarat Makna dari Seorang Ulama Afrika

Saudaraku,

Terkadang kita berpikir bahwa memaafkan dan berdamai saat menghadapi provokasi adalah pertanda kelemahan. Sebaliknya, belas kasihan, kedamaian, dan pengampunan adalah indikasi kekuatan batin.

Kita hendaknya tidak menghakimi dengan kasar atau mengutuk, melainkan terburu-buru untuk mengampuni karena kita berharap suatu hari nanti akan diampuni. Kita tidak boleh ragu untuk memberikan belas kasihan dan pengampunan yang sama seperti yang kita inginkan untuk diri kita sendiri. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

[ad_2]

Source link

Comments

0 comments

Diterbitkan
Dikategorikan dalam PKS

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share via